Pembangunan Gedung DPR - RI tahun 2010

DPR RI telah menyosialisasikan rencana pembangunan gedung DPR RI, yang menurut perkembangan terbaru, bernilai Rp 1,2 triliun. 


Desain gedung baru berbentuk gerbang yang mencerminkan filosopi anggota DPR yang berlatar bekalang beragam daerah dan budaya. Gerbang sebagai metafora dari harapan bagi kemakmuran bangsa Indonesia dengan dua pilar kokoh di atasnya serta dibuat berdasarkan kebutuhan ruang dan penataan ulang kawasan kompleks MPR/DPR/DPD.

Berikut kronologi rencana pembangunan gedung yang di dalamnya terdapat fasilitas rekreatif seperti spa dan kolam renang, sebagaimana dilansir di website DPR.
  1. Didasarkan atas perubahan jumlah anggota dewan yang tiap periode bertambah, serta tidak mencukupinya Gedung Nusantara I untuk dapat menampung aktivitas anggota DPR RI.
  2. Saat ini tiap anggota DPR RI di Gedung Nusantara I menempati ruang seluas ± 32 m2, diisi 1 anggota, 1 sekretaris, dan 2 staf ahli. Kondisi ini dianggap tidak optimal untuk kinerja dewan.
  3. Dalam rangka penataan Kompleks DPR, maka BURT menyusun TOR Grand Design Kawasan DPR RI. Pada Tahun 2008, Setjen DPR RI melakukan Lelang untuk Konsutan Review Masterplan, AMDAL, dan Audit Struktur Gedung Nusantara, yang menghasilkan Blok Plan Kawasan DPR/MPR RI (Oktober 2008).
  4. Pada 2 Februari 2009, PT. Virama Karya (Konsultan Masterplan, AMDAL, dan Audit Struktur) memaparkan Blok Plan Kawasan MPR/DPR RI pada Rapat Konsultasi Pimpinan DPR dengan Pimpinan Fraksi serta Pimpinan BURT. Rapat meminta Konsep Blok Plan disempurnakan.
  5. Pada 18 Mei 2009, diadakan Rapat Dengar Pendapat antara Steering Committee Penataan Ulang dengan IAI, INKINDO dan PT. Yodya Karya memutuskan untuk mengadakan lokakarya dalam rangka mendapatkan masukan-masukan mengenai Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI.
  6. Pada 24-25 Juni 2009 diadakan Lokakarya Penataan Ulang Komplek MPR/DPR/DPD RI dan hasil Penyempurnaan Master Plan telah disampaikan ke BURT.
  7. Dalam rangka penataan Kompleks Kantor DPR RI, maka pada tahun 2008 dilakukan lelang untuk Konsultan Perencana (PT. Yodya Karya) dan Manajemen Konstruksi (PT. Ciria Jasa), dengan hasil pekerjaan adalah konsep disain Gedung Baru dengan dasar perhitungan berdasar kebutuhan dari 540 orang anggota dewan.
  8. Ruang untuk tiap anggota dewan seluas 64 m2, meliputi 1 anggota dewan, 2 staf ahli, dan 1 asisten pribadi.
  9. Hasil konsep perencanaan adalah Konsep Rancangan Gedung Baru 27 lantai termasuk P dan S dan DED untuk pekerjaan pondasi.
  10. Pada tahun 2009, dilakukan penyusunan DED Gedung Baru 27 lantai berupa Desain Upper Structure, plat, kolom, balok, dan Core untuk Lt. 1,2 dan 3.
  11. Luas total bangunan tersebut (27 Lt) ± 120.000 m2.
  12. Pada masa bakti Anggota Dewan periode 2009 -2014, ada keinginan penambahan jumlah staf ahli yang semula 2 menjadi 5, serta penambahan fasilitas berupa ruang rapat kecil, kamar istirahat, KM/WC, dan ruang tamu.
  13. Berdasarkan kebutuhan baru tersebut, perhitungan untuk ruang masing-masing anggota menjadi 7 orang, meliputi 1 anggota dewan, 5 staf ahli, dan 1 asisten pribadi seluas ± 120 m2.
  14. Perhitungan luas total bangunan berubah dari ±120.000 m2 (27 Lt) menjadi ±161.000 m2 (36 lt). Perhitungan ini tidak bertentangan dengan Master Plan yang telah disusun oleh PT. Virama Karya (KDB dan KLB masih memenuhi peraturan DKI) 
Gambar rancangan gedung kantor baru anggota DPR sudah diterima oleh Badan Anggaran DPR. 
Rencananya bentuk gedung baru yang menelan biaya Rp 1,8 triliun tersebut berupa gerbang yang terdiri dari satu gedung bertingkat.

Gedung baru DPR di Senayan, Jakarta, yang dibangun mulai Oktober 2010, terdiri dari 36 lantai, tiga lantai bawah tanah (basement), serta dilengkapi berbagai fasilitas termasuk untuk keperluan pertemuan internasional.gedung dibangun dengan konsep awal perencanaan gedung baru karya arsitek Soejoedi.
Menurut Sekjen DPR Nining Indra Saleh, desain gedung ini seperti internasional Conefo dengan fasilitas penyelenggaraan kegiatan MPR/DPR/DPD. Desain ini relevan karena fungsi MPR/DPR/DPD merupakan representasi rakyat dan harus menerima aspirasi rakyat yang diwakilinya.

Desain gedung ini telah mengantisipasi kebutuhan untuk 50 tahun ke depan, dimulai tahun 2010 dengan penambahan anggota DPR dari 550 menjadi 560 ditambah 1.680 staf ahli dan asisten, serta penambahan karyawan lainnya.

total anggaran untuk membangun gedung itu sekitar Rp 1,165 triliun. Biayanya akan mengucur bertahap dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2010 sebesar Rp 50 miliar. Selanjutnya, APBN 2011 sebesar Rp 800 miliar. Sisanya akan disediakan oleh APBN 2012.
Pembangunan gedung ini merupakan program kerja DPR 2004-2009 dan dilanjutkan oleh anggota DPR periode 2009-2014. Lokasinya terletak di sebelah selatan Gedung Nusantara I DPR sesuai block plan kawasan kompleks parlemen Indonesia yang telah disetujui.

Gedung itu sesuai dengan standar ruang kerja anggota dewan terdiri dari ruang kerja, anggota, ruang staf ahli dan asisten pribadi, ruang rapat kecil, kamar istirahat, KM/WC dan ruang tamu. Untuk satu anggota DPR dengan 5 staf ahli dan 1 asisten membutuhkan ruangan seluas 120 meter persegi.
Dengan demikian, luas total bangunan menjadi 157.000 meter persegi terdiri dari 36 lantai termasuk basement tiga lantai.

sumber : berita lampung

Komentar

  1. Menurut kabar ada k0lam dan spa juga Ki benar ndak itu ?

    BalasHapus
  2. Anonim9/04/2010

    #tlws.. ya..! memang kalo lihat designnya bagus tapi terlalu mewah..!

    BalasHapus
  3. kalo ditambah ada mallnya keren lagi ya.. mirip yang di kemang biar bisa shopping sekalian

    BalasHapus
  4. Wawww... hanya itu yang bisa aku katakan ki.. ni aku lagi lemes.. mampirnya sebentar aja yah..

    BalasHapus
  5. Menurut saya pribadi menanggapi rencana setuju saja, dengan alasan sbb:
    1.Negara sebesar NKRI, dgn penduduk 240 jutaan, wajar mempunyai kantor perwakilan yg megah (disesuaikan kondisi perkembangan sekarang) mempresentasikan sejumlah penduduk itu, dgn perwakilan 600 an orang, berikut staff dll.nya total menjadi 2200 an orang. Gedung DPR/MPR menjadi cerminan Bangsa dimata Dunia.
    2.NKRI yg menganut sistim Presidensiil Parlementer yg seimbang saling melaklaksana & kontrol, maka dgn 5 staf ahli untuk satu wakil tdklah terlalu berlebihan, sebab mengimbangi Eksekutif yg menteri menteri juga stafnya perlu banyak misalnya, belum pembagian kerja yg sebenarnya banyak dan perlu pemikiran panjang kedepan dan analisa2 yg sangat matang dan ahli, jika memang DPR mau maju. Sebagai contoh misal bagaimana membuat UU yg 'benar' ( Tiap UU Target tercapai, mdh dilaksanakan, tanpa kontra yg berlebihan, menjadikan Negara lebih 'maju' sbg out putnya).
    3. Dgn masa jabatan hanya 5 th setiap anggota DPR/MPR, yakinlah, mereka berpikir jauh kedepan dan memang untuk kepentingan Bangsa bukan pribadi. Toh bahkan yg punya ide awal mungkin sdh diganti 2009 kemarin kan?
    4. Jika alasan diatas diragukan, maka untuk menghindari mark-up, kita buka2 pagun biaya yg ada dihitung secara berulang dan terbuka, sehingga seminimal mungkin penyimpangan.
    5. Jika alasan rakyat masih miskin, memang betulnya ada, tetapi waktu membangun DPR/MPR yang ada sekarang juga, dulu rakyat lebih miskin lagi.
    6. Dana dan pembangunan bisa direncanakan bertahap (tanpa mengurangi struktur kekuatan konstruksi) jika toh masih belum ada APBN nya (Tunggu yg 6,7 T kembali? atau nunggu ketua KPK baru mencari dan mengembalikan uang Negara yg selama ini katanya banyak yg hilang? he he he)
    7. Pihak DPR wajib mensosialisasikan kepada pemerintah dan yg diwakilinya secara jelas, baik langsung maupun wakil2 didaerah Tkt I dan II. Karena hal ini sudah direncanakan dari 2008 secara jelas dan pasti sepengetahuan pemerintah, kok setelah mau dilaksanakan diributkan. Jangan2 ini kecemburuan dan persaingan politik dan bisnis juga ujung2nya???
    8. Bangunan agar didesign super kuat untuk gempa dan konsolidasi tanah Jakarta yg katanya ada penurunan, agar stabil dan tahan 100 tahun minimal.
    9. Anggota DPR juga agar membuat program kerja dan planing berkala untuk meningkatkan kinerjanya demi bagaimana agar kemajuan Bangsa dan Negara cepat terealisasi, jangan hanya berkembang terus sdh merdeka 65 th. Ini urgen untuk menjawab pertanyaan2 Rakyat semala ini. Sebab perkiraan saya justru besarnya gelombang penolakan ini krn mutu anggota dewan yg 'loyo' dan kurang produktif.
    Semoga !

    BalasHapus
  6. Anonim9/04/2010

    @alk .. cocok banget biar tambah lengkap...!
    @triz makasih triz..! istirahat dan makan yang banyak biar sueger..!
    @sugito. saya juga setuju bahwa kita perlu gedung DPR yang ideal,/...

    Tapi dengan design tepat sesuai dengan fungsi bangunan bukan dengan menunjukan kemewahan yang kalau dipikir tdk berhubungan dengan bidang kerja DPR yaitu SPA, kolam renang, fitness, pijat, dsb. ( hal tersebut yang bikin ini jadi kontroversial )

    smoga para pejabat negeri ini mengerti ....

    makasih

    BalasHapus
  7. wah keren yah. tapi saya denger dari info lain malah sampai 1.6 Triliyun!
    ada yang mendukung dan bangga, dan ada juga yang tidak suka dan tidak setuju!
    Bali Villas Bali Villa

    BalasHapus
  8. harga pembangunan gedung itu sudah diluar batas kewajaran...edan!

    BalasHapus
  9. woi, desain yang bener2 megah dan menggiurkan. sangat masuk akal kalau para wakil rakyat kita yang terhormat terdiam dan sudah ndak sensitif terhadap nasib rakyat yang diwakilinya.

    BalasHapus
  10. Anonim9/16/2010

    daripada diributin tak beli ja tu gedung,,,brpa sich,,,,

    BalasHapus
  11. Noor Sadono4/12/2011

    Menurut saya pembangunan gedung DPR perlu dikaji ulang lagi baik itu dari konsep bangunan dan penggunanya, memang terlihat megah dan mewah tapi saya kira itu bukan cerminan bangsa kita, jangan cuma copy paste desain bangunan dari luar. Negara kita kaya akan ragam arsitekturalnya, gak salah to kalo desainnya pake unsur2 dari budaya kita dari berbagai propinsi di negara kita. saya kira tidak usah menelan anggaran segitu banyaknya, yang sebagian untuk membangun gedung dewan yang sebagian untuk membangun rumah rakyat kan lebih enak.. pokoknya wakil rakyat harus juga merakyat....!!!

    BalasHapus
  12. sangat mewah dan elegan,,,emang kantor yang sekarang udah ga layak pake gitu?mending dana nya buat bangun sekolah sekolah yang udah ga layak pake,,,kan lebih bermanfaat,,,

    BalasHapus
  13. dana nya juga sangat luar biasa,,mending dipake buat yang lebih berguna,,,saya sangat ga stuju,,,harus ditinjau ulang lagi tuh,,

    BalasHapus
  14. yang terpenting adalah bangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan....!

    BalasHapus
  15. wah mantap bener gan , kalo rakyanya gak iklas tuh kayanya bangunan nya bakalan roboh gan

    BalasHapus
  16. waduhh.. megahnyaaa gedung yang akan di buat untuk anggota dewan terhormat itu ya.. emm, tapi coba tengok dunk gedung-gedung sekolah yang berada di daerah, atau gedung rumah rakyat yang beratap jembatan layang, emhhhhh.. menurut saya: klu gedung seharga Rp 1,165 triliun itu berasal dari kantong sendiri sih ga masalah, tapi kenyataannya uang negara (rakyat) juga toh yang dipakai, dan berlebihan sekali pula lagi.. klu-pun memang membutuhkan gedung karena fungsi dan manfaatnya, ya ga perlu sebegitu besar biayanya dan sebegitu mewahlah.. Tingkatkan dululah kinerja, dan jalankan dulu kewajiban dengan sebaikknya, jangan hanya menuntut fasilitas.. :D
    tuk brotha KibaGus, mampir juga ya ke blog saya.. ^_^

    BalasHapus
  17. turut menyimak, saya rasa rakyat lebih setuju klu dana-nya bisa digunakan tuk hal yang lebih berguna bagi rakyat.. ya ga?

    BalasHapus
  18. wahh design yang cukup bagus nich...

    BalasHapus

Posting Komentar

Note :
. Komentar yang mengandung usur pornografi / sara / kekerasan akan dihapus.
. Terima kasih komentarnya...
. Semoga Bermanfaat...

Postingan populer dari blog ini

Menentukan ukuran Tangga dan Anak Tangga untuk bangunan bertingkat

Simbol ornamen tradisional rumah adat Jawa tengah

Memahami Mutu Beton fc (Mpa) dan Mutu Beton K (kg/cm2)

Bentuk konstruksi kuda kuda berdasar lebar bentang

Berita terbaru